DETIK86.COM PEKANBARU – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau mengakui angka inflasi Riau tertinggi kedua di Indonesia setelah Sumatera Utara. Cabai merah salah satu faktor utama penyumbang tingginya inflasi.
“Memang inflasi Riau tertinggi kedua. Salah penyumbang terbesarnya adalah cabai merah,” kata Sekretaris Daerah Provinsi (Sekdaprov) Riau Syahrial Abdi, Ahad (9/11/2025).
Syahrial yang juga Ketua Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Riau ini mengatakan, kondisi tersebut juga dialami daerah penghasil cabai merah itu sendiri seperti Sumatera Utara.
“Artinya di sektor pertanian produksi cabai ini menurun sejak tiga pekan terakhir. Namun akan melimpah lagi jelang perayaan Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 (Nataru) produksi cabai sudah membaik,” ujarnya.
Meski demikian, lanjut Syahrial, Pemprov Riau setiap dua pekan sekali terus melakukan intervensi ke daerah-daerah dengan melakukan operasi pasar murah di luar pasar.
“Hal ini agar tidak mengganggu mekanisme yang ada di pasar itu, dan masyarakat bisa mendapatkan harga lebih murah. Intervensi ini dilakukan BUMD Riau Pangan Bertuah, Dinas Pangan dan Disperindagkop UKM Riau,” terangnya.
Selain itu, Pemprov Riau juga telah membuat terobosan baru untuk menjaga stabilitas harga bahan pokok di kabupaten kota se-Riau.
Pemprov Riau telah meluncurkan Mobil Topling (Toko Pengendalian Inflasi Pangan Keliling) Inovasi yang dirancang dalam mendistribusikan pangan murah langsung hingga ke pelosok desa.
Mobil Topling hadir sebagai langkah konkret Pemprov Riau dalam mengendalikan inflasi pangan. Mobil ini akan berkeliling ke berbagai wilayah membawa bahan pokok seperti cabai, beras, minyak goreng, dan telur dengan harga di bawah harga pasar.
Kehadiran Mobil Topling diharapkan bisa membantu masyarakat mendapatkan akses bahan pokok dengan harga terjangkau.
Tujuan utama dari program ini adalah menjaga daya beli masyarakat. Sebab kestabilan ekonomi daerah sangat bergantung pada kemampuan masyarakat dalam memenuhi kebutuhan pokok sehari-hari.
Inovasi Mobil Topling dan Toko Topan merupakan bagian dari strategi terintegrasi Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau dalam mengendalikan inflasi daerah.
Melalui program ini Pemprov Riau tidak hanya menyalurkan bahan pangan murah, tetapi juga memastikan rantai pasok tetap lancar di tengah tidak stabilnya harga yang sering terjadi menjelang akhir tahun.
Saat ini, telah tersedia dua unit Mobil Topling, masing-masing satu berukuran besar dan satu berukuran kecil. Keduanya akan beroperasi secara bergiliran di berbagai kabupaten dan kota. Selain armada keliling, telah dibuka juga Toko Pengendalian Inflasi Pangan (Topan) yang berlokasi di Jalan Melati, Pekanbaru.
Selain Mobil Topling, Pemprov Riau juga terus menggelar pasar murah di berbagai daerah. Kegiatan ini menjadi upaya berkelanjutan untuk menjaga ketersediaan stok bahan pokok sekaligus menstabilkan harga di pasar jelang akhir tahun
Jup

Leave a Reply